Kangkung merupakan salah satu tanaman yang sering disajikan pada hidangan-hidangan di berbagai warung makan. Bahkan restoran yang cukup berkelas sekalipun juga tak jarang yang menjajakan menu berbahan dasar tumbuhan tersebut. Tanaman tersebut memang mempunyai beberapa nutrisi untuk tubuh manusia. Salah satu jenisnya yang sering digunakan adalah kangkung darat, karena pembudidayaannya cukup mudah. Berikut cara menanam kangkung darat yang dapat dilakukan.

Perlengkapan yang Dibutuhkan
Untuk melakukan kegiatan penanaman suatu tumbuhan tentu saja dibutuhkan sepetak lahan dengan luas yang sesuai dengan kebutuhan. Jika melakukan aktivitas tersebut hanya untuk sekadar menyalurkan hobi, maka tidak perlu lahan yang terlalu luas. Namun, jika memang ingin membudidayakannya untuk mendapatkan keuntungan maka dapat diperkirakan seberapa luas tanah yang diperlukan.
Selain itu, memilih pupuk yang hendak dipakai juga merupakan sesuatu yang penting untuk dilakukan. Dalam hal ini, harus konsisten dalam memakainya. Artinya, sebisa mungkin untuk tidak berganti terus-menerus jika memang tidak diperlukan. Penggantian pupuk dilakukan hanya saat memang terbukti bahwa tanah ataupun kondisi di daerah tersebut tidak mendukung pemberian jenis tersebut. Hal ini untuk meminimalkan resiko perubahan manfaat dan kadar tanah yang merugikan bagi tumbuhan.
Beberapa alat yang wajib ada saat hendak melakukan penanaman adalah cangkul atau barang sejenis. Fungsinya untuk membuat tanah tidak terlalu kaku lagi serta nantinya akan cukup subur untuk ditanami oleh kangkung darat tersebut.
Benih yang Cocok untuk Budidaya
Pemilihan benih yang nantinya akan digunakan untuk cikal bakal tanaman memang selalu menjadi sesuatu yang cukup membingungkan bagi beberapa orang. Hal tersebut sudah barangkali diketahui bahwa nantinya inilah yang akan menentukan akan seperti apa penampilan dan hasil lainnya dari tanaman yang sudah selama ini dirawat. Beberapa pilihan ditawarkan untuk digunakan.
Salah satu varian yang begitu populer dipakai oleh masyarakat lokal adalah jenis benih bangkok dan sutera. Ini dikarenakan kedua macam cikal bakal kangkung darat tersebut telah terbukti selama kurun waktu yang lama akan mudah beradaptasi dengan kondisi yang umum terjadi di Indonesia. Keduanya cocok untuk keperluan pertanian nusantara yang beriklim tropis dan mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, tidak seperti daerah yang lain.
Akan tetapi, jika tidak tersedia atau hendak memakai jenis yang lain dari benih tanaman yang satu ini, bisa memakai alternatif yang lain. Beberapa diantara alternatif tersebut adalah jenis panah merah dan juga kangkung biji. Keduanya juga merupakan deretan bibit favorit yang menjadi salah satu pilihan para petani kangkung dalam bercocok tanam tumbuhan tersebut.
Dalam memakai benih, untuk memastikan kualitas yang digunakan terbilang tinggi adalah umur penyimpanannya tidak melebihi 12 bulan. Hal tersebut dikarenakan bibit akan menurun kandungan yang ada di dalamnya serta tingkat kesuburannya juga tidak akan tinggi lagi. Kemampuan tanam benih yang hendak digunakan juga harus mendekati 100%. Ini akan terlihat manakala nantinya bibit tersebut telah berumur kurang lebih 2 bulan. Jika pertumbuhannya tegak, maka benih tersebut berkualitas.
Pupuk yang Tepat untuk Kangkung Darat
Pemberian zat yang membuat produktivitas tanah meningkat ini pastinya harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan di sekitar lahan yang akan dimanfaatkan. Pupuk yang sudah umumnya digunakan adalah jenis yang berasal dari kotoran hewan. Tidak lain dan tidak bukan adalah pupuk kandang. Akan tetapi, kondisi tanah harus disesuaikan terlebih dahulu. Jika tanah masih memiliki kadar pH yang rendah, maka harus dinetralkan dengan menggunakan pupuk dolomit.
Jika sudah disterilkan tingkat keasamannya, maka langsung saja diberikan pupuk kandang tersebut. Pemberian pupuk ini harus merata ke seluruh lahan sehingga nantinya diperoleh manfaat yang diinginkan terhadap tanah maupun tanaman kangkung. Setelah itu, lahan harus dibiarkan seperti itu selama kurang lebih 3 hari. Tujuannya agar tanah dapat lebih menyatu lagi dengan pupuk.
Penanaman Benih Kangkung Darat
Jika sudah menyiapkan sejumlah luas lahan untuk menanami tumbuhan ini, maka sudah bisa melakukan proses ini. Ada dua cara menanam kangkung darat, yaitu dengan dihamburkan serta satu per satu dengan diberi jangka pemisah. Jika hannya ditaburkan secara acak, maka risikonya tumbuhan akan tumbuh tidak merata dan juga berdempetan satu sama lain.
Cara yang ideal adalah dengan memberikan jarak antara satu lubang tanaman dengan lubang yang lain sekitar beberapa puluh centimeter saja. Pada masing-masing lubang tanam yang dibuat bisa dicantumkan hingga tiga butir biji.
Merawat Kangkung Darat
Untuk menjaga tanaman tersebut bisa dilakukan dengan membersihkan area sekitarnya dari berbagai makhluk hidup pengganggu. Selain itu, setelah kurang lebih 1.5 minggu bisa dibagikan pupuk tambahan. Biasanya yang dipakai adalah pupuk urea. Pada saat yang sama, tanaman yang terlihat gagal tanam bisa diganti dengan benih yang baru. Penyiraman yang rutin juga harus dilakukan karena sayuran ini memang perlu banyak asupan mineral.
Memanen Kangkung Darat
Pada saat usia tumbuhan telah mencapai 1-1.5 bulan, maka sudah bisa dituai hasilnya. Proses untuk melakukannya, maka harus ditarik keluar hingga ke akarnya sekalipun. Barulah dapat dibilas menggunakan air agar bersih dari tanah yang masih menyangkut dan kotoran lainnya.
Itulah penjelasan singkat mengenai cara menanam kangkung darat. Jenis sayuran ini memang menjadi kesukaan bagi beberapa orang dari berbagai kalangan karena rasanya yang cukup gurih. Sayur tersebut juga baik bagi mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi serta penderita diabetes. Tumbuhan ini juga bermanfaat saat sedang mengalami sembelit dan gangguan pencernaan lainnya